Auroville ingin menjadi sebuah perkotaan universal tempat orang-orang, baik laki maupun perempuan, dari semua negara bisa hidup dalam kedamaian, keserasian progresif, di atas semua kepercayaan, semua politik dan semua kebangsaan. Maksud tujuan Auroville yaitu mewujudkan persatuan kemanusiaan.
Kehidupan di dalam kota, didukung oleh prasarana proyeknya, dibimbing oleh cita-citanya. Di pusarnya terletak Matrimandir, suatu tempat mengembangkan kesadaran orang, dalam Kawasan Kebudayaan, pendidikan akan menolak penyelidikan-penyelidikan dan meletakkan tekanan atas pertumbuhan rohani dan pemahaman persatuan antara diri-diri dalam manusia. Dalam Kawasan Perindustrian tekanan tidak akan diletakkan atas produktivitas dan persaingan (dan paksaan yang menyertainya), tapi atas keterkaitan persaingan untuk bekerja lebih baik. Dalam Kawasan Internasional, paviliun-paviliun nasional akan menyajikan dengan cara yang jelas dan nyata persatuan bangsa-bangsa dan rakyat-rakyat melalui keanekaragaman kebudayaan mereka.
Dalam kawasan tersebut terakhir direncanakan untuk membina sebuah lembaga penelitian, "C.I.R.H.U. (Pusat Penelitian Internasional mengenai Persatuan Manusia), yang bertujuan menjadi sebuah forum internasional untuk memahami dan memprakarsai rencana-rencana tindakan guna membina persatuan manusia. Auroville ingin merupakan perwujudan persatuan manusia yang pertama berdasarkan ajaran Sri Aurobindo, tempat orang dari semua negara akan merasa di rumah sendiri.
Gagasan Auroville terwujud pada tahun 1966 ketika seorang arsitek Perancis, Roger Anger, diberi tanggungjawab atas penyiapan tata letaknya, dan di digarapnya bersama kolega-koleganya di Paris. Dimulailah pembelian tanahnya. Orang yang tertarik pada proyeknya didatangkan ke Pondicherry.
Pembukaan resmi terjadi pada tanggal 28 Februari 1968, dengan upacara formal di sekitar tempayan yang dijadikan wadah tanah dari 124 negara, termasuk Indonesia, sebagai simbol persatuan nasional dan kemanusiaan. Sementara para pelopor tiba, mereka bermukim di pinggiran calon wilayah Auroville di masa depan. Waktu berlalu cukup lama tanpa adanya pembangunan permanen di atas lahan yang telah diresmikan. Saat ini, investasi keuangan yang besar masih diperlukan untuk membangun kota tersebut, begitu juga orang-orang yang bersedia mengabdikan diri pada cita-cita Auroville.
Pada tahun 1966, Roger Anger ditunjuk sebagai Kepala Arsitek Auroville.